click here
just
http://www.cbox.ws/admin.php?snippet
Cool Blue Outer Glow Pointer
  Senin, 09 Februari 2015   0 komentar

  •  HTI, HMI, KAMMI, LDK, NU, Muhammadiyah PERSIS, dan semua organisasi / pergerakan (harokah) yang mengemban misi dakwah tak akan membawamu ke surga jika salah niat memasukinya.
  • Mempelajari dan mengkaji semua harokah itu tak masalah, bahkan mesti dilakukan agar tak taklid pada harokah sendiri atau muncul fanatisme golongan. Yang lucu adalah menjelek-jelekkan suatu harokah padahal belum pernah sekalipun masuk kedalamnya. #Don't judge the harokah by its member's appearance.
  • Keluar dari sebuah harokah karena kecewa, detik itu juga sebenarnya niatmu dulu bergabung dengannya dipertanyakan #ikhlas Lillaahi ta'ala? (jangan-jangan cuma karena mengejar si Aminah :)
  • Keluar dari suatu harokah dengan rasa benci, hanya merupakan bentuk kebencian terhadap diri sendiri.
  • Sadarkah bahwa ketika meninggalkan sebuah harokah bisa berarti kau sedang menolak hidayah dan sederet amanah?
  • Beda jika keluar dari suatu harokah karena Allah. "Ada banyak kapal yang berlabuh di lautan. Aku sedang ingin mencoba bergabung dengan kapal tetangga. Kalau tujuan kita memang sama, kelak kita akan bertemu lagi di pelabuhan." Rasulullah hijrah dari Mekah ke Madinah bukan karena jenuh dengan kondisi jahiliyah, tetapi karena Allah. Maka Islam pun semakin jaya dan gemilang #bukanmalahsemakinberpecahbelah
  • Maka standar bahwa engkau keluar dari suatu harokah memanglah hanya karena Allah itu sederhana: imanmu semakin bertambah dan amalanmu semakin berkah, bukan malah terjebak dalam penyakit hati bertubi-tubi apalagi Virus Merah Jambu
  • Jika ingin mencari komunitas tanpa cela, ingat saja tak ada sesuatu yang sempurna.
  • Bukan dakwah yang butuh engkau, tapi dirimulah yang akan tersengal sendirian  jika menjauh dari orang-orang yang konsisten bersama Allah petang dan pagi
  • Kamu keluar dari barisan ini, Allah akan segera mendatangkan pengganti.

Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebaikan, menyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang- orang yang beruntung. Dan janganlah kamu menyerupai orang- orang yang bercerai- berai dan berselisih sesudah datang keterangan yang jelas kepada mereka. Mereka itulah orang- orang yang mendapat siksa yang berat. (Q.S Ali Imran: 104-105)

  Kamis, 04 Desember 2014   0 komentar

Assalamu'alaikum.....Haalohaaaaaa
waaaahh udah lamaa nih g Ngeblog dikarenaakaan Aktifitas yg padeeeett buaanget maklum mahasiswi tingkat akhir kayak aku gini lagi sibuk2nya ngurusin yg namanya tugas akhir or skripsi...waaaah ternyata ni skripsi emaang paraah bgt yaak buat aq gaalaaau akhir2 ini uppss kok ujung2nya jadi curhat gini yak haahaaa

Okee dari pada galau gara – gara  mikirin skripsi nih saya mau share sosial media temen kesepian aku biar gak  galau. Sebut saja dia -----> ask.fm. 
-          Sosmed apa lagi itu qiu? Isinya apaan? Kaya twitter, fb gitu?
No, no, no. Ask.fm beda sama facebook and twitter. Udah ketauan dari namanya, ask.fm. ya, kalo dipanjagin “ ask for me “, kalo diartiin “ tanyakan padaku”, kalo dijelasin --> sosmed ini isinya pertanyaan – pertanyaan yang nantinya pertanyaan itu kita yang  jawab. Pertanyaannya bisa dari siapa saja. Ada yang dari ask.fm itu sendiri, ada yang dari temen atau fans *bagi yang punya fans* yang ngirim pertanyaan ke kita, atau kita sendiri yang tanya ke kita *yang terakhir ini rada kurang kerjaan -__-*.
Sosial media ini cocok banget buat kamu – kamu yang suka kepoin seseorang tapi gak mau inisialnya ketauan. Soalnya di ask.fm disediain layanan pertanyaan anonim, jadi kita ngirim pertanyaan tanpa menyertakan nama. So, si doi gak bakal tau siapa yang ngirim pertanyaan.  Sosmed ini cocok juga bagi kamu – kamu yang pengen deket sama artis idolanya, soalnya banyak artis yang bikin akun ini terus suka jawabin pertanyaan fansnya. 
Ask.fm juga bisa dipasang di blog loh. Jadi, buat yang tanya – tanya masalah pribadi, semisal mau kenalan gitu *yang ini modus*bisa langsung  ngisi kolom ask.fm. itu, kaya punya saya itu hlo, kecekan? Tapi kalo pengen modusnya lebih berhasil ya bikin aja acount ask.fm. Cara bikinnya mudah kok, kaya bikin sosmed lain. Isi username, nama asli, email, pasword, ya gitu – gitu deh.
Langkah 1
Di tab baru kamu tuliskan http://ask.fm/ 


Langkah 2
Kalo udah muncul halaman ask.fm kamu pilih bahasa yang kamu ngerti , letaknya di bawah.
 Banyak bahasa kok yang disediakan, dari bahasa inggris, turki, perancis, bahasa Indonesia juga ada. Jadi buat kamu kamu yang Cuma bisa bahasa Indonesia, sosmed ini gak menghalangi kamu buat tetep gaul. Tapi kalo bahasa indo juga gak bisa, maaf di sini gak nyediain bahasa daerah, like bahasa sunda, jawa ataupun batak, apalagi bahasa alien. Maaf ya, anda kurang beruntung kalo gitu #salamduajari

Langkah 3
Kalo, kalian pilihnya bahasa Indonesia klik PENDAFTARAN. Kalo pilihnya selain bahasa Indonesia, pokoknya pencet kotak ijo

Langkah 4
Kalo udah di pencet kotak ijo tadi, kalian di bawa ke halaman yang mengharuskan kalian ngisi biodata. Kaya username,nama lengkap, e-mail, password, gitu – gitu deh. Gak sulit kok, kaya daftar facebook atau twitter gitu.

O iya, kalian juga bisa daftar lewat facebook, twitter, ataupun vk.com .  Jadi, buat yang males ngisi biodata, coba daftar lewat sosmed yang saya sebutkan tadi.
Langkah 5
Kalo udah ngsi biodata dengan lengkap dan benar, kalian pencet daftar ( kotak ijo gedhe )

Langkah 6
Selanjutnya, kalo kalian berhasil daftar di ask.fm bakal muncul halaman yang bertuliskan “Selamat anda telah berhasil terdaftar di ask.fm”. Nah, kalo udah gitu anda tinggal ngisi informasi profil seperti lokasi, tentang saya, situs web atau mengunggah foto profil.

Langkah 7
Kalo kalian udah selesai ngisi informasi profil, klik kotak ijo gedhe bertuliskan selesai. 

Langkah 8
Setelah itu, kalian akan di bawa kehalaman beranda ask.fm.
Selesai deh, sekarang kalian telah mempunyai akun ask.fm. tinggal cari temen, follow-followan, dan ask-askan.



Gimana? Mudahkan?  Buruan bikin gih, biar gak dibilang kudet kudet.
O ya, jangan lupa follow akun ask.fm saya ya, search aja " Rabi'ah Al Adawiyah Salidu" jangan sungkan – sungkan buat tanya apapun ke saya ya. Saya bakal tampung pertanyaan – pertanyaan aneh kalian, hehehe
Merci, Au revoir ^^

  Jumat, 15 Agustus 2014   0 komentar

Masih haruskah kita bercerita tentang Cinta, Kasih dan Sayang? Tak cukupkah nurani kita saja yang bercerita untuk kita semua?
Masihkah kita ragu untuk mencintai, mengasihi dan menyayangi, sedang itu adalah fitrah kita. Tak mampukah kita merasakannya  dihati?
Masihkah harus segala ego,nafsu dan akal kita membatasiku,mu,dan mereka?

Hah... aku saja pun belum benar-benar memahaminya.
Menurut kabarnya, kita ini adalah khalifatullah
yang dibebani tugas untuk menjaga dan memelihara bumi ini dengan Cinta, Kasih dan sayang
Mengharmonikan diri dengan semua makhluk yang turut hidup di dalamnya

Bagaimana caranya merobohkan sekat-sekat pembatas itu? yang membatasi kita semua?

Betapa sedihnya ku mendengar ketika mereka para atheis berkata,
" Aku menjadi atheis, agar dapat mengasihi dan menyayangi semua tanpa terhalang sekat agama, suku, dan bangsa"
ku kemudian menyentuh bahunya dan berkata dalam hati,
"Andai engkau tahu sahabatku, agama ku ini adalah agama yang rahmatan lil 'alamiin, tak dapat kah kau merasakannya melaluiku?, tak kah energi keagamaanku ini terpancar dan mengalir kepadamu?"

Lalu, ku dengar lagi para kristiani berteriak,
"Tolong,...tolong kucing kecil malang itu", dan lalu menghambur berlari mendekatinya, menuruni got yang tingginya lebih dari 2 meter, menolong sang kucing yang hampir saja terseret, terbawa arus got yang kotor.
Merintih hati ini, bagaimana bisa mereka memiliki kepekaan nurani yang begitu tinggi.

Juga tak sedikit kita mendengar banyak diantara mereka yang kemudian mengasuh, mengadopsi anak-anak yatim dan terlantar untuk dipelihara. Bukankah ini ajarannya Rasulullah? mengapa justru mereka yang lebih dapaat mengamalkannya?

Ada yang ingat tentang kisah seorang pelacur yang memberi makan seekor anjing, dan ia dihadiahi surga oleh Allah? Jadi sessungguhya dimana letaknya kemuliaan itu? dimana Allah menilaimu, menilai kita semua?

Entah sekat apa itu yang membuat kita terkotori dari hati-hati yang bersih, yang harusnya saling mencintai, saling mengasihi, saling menyayangi karena Allah. Ya, karena Allah yang menciptakan mereka, sama juga dengan kita. Allah yang menghadirkan mereka ada disini, dengan bentuk yang berbeda-beda. Binatang dengan kebinatangannya, dan manusia dengan kemanusiaannya.

"Tapi kan mereka hanya seekor binatang"
"Tapi kan mereka bukan islam"
"Tapi kan mereka bukan golongan kita"
"Tapi kan mereka menjahati kita"
"Tapi kan mereka........."

Lalu, apakah Cinta, Kasih dan Sayang harus memiliki syarat?

Jika itu yang selama ini kita ajukan.
Pernahkah kita bertanya kepada diri ini
"Bagaimana mungkin Allah masih mau mengasihi dan menyayangiku,
 sedangkan ku selalu mendurhakaiNya, menjauhiNya, melanggar perintahNya"

Tapi apakah kemudian Allah menjauhi kita? dan menghentikan kasih dan sayangNya?

Sudah berapa ratus kali Rasulullah dihina, dilempari, disakiti,
apakah beliau membalasinya dengan sama buruknya?
Coba ingat kembali, apa yang beliau ajarkan.

Menjenguk seorang ibu yang seringkali melempari beliau ketika sang ibu jatuh sakit,
Menyuapi seorang yahudi tua buta dengan tangan beliau sementara yang disuapi terus saja mencaci
Sudah berapa kali kulit onta yang berat itu dilapiskan ke punggung beliau ketika beliau sujud di mesjid?
apakah kemudian beliau marah? beliau benci?
Betapa luhurnya akhlak beliau.Apa sebenarnya yang sedang Allah dan Rasulullah ajarkan kepada kita?

Ternyata jangankan manusia, teman. Seekor binatang pun punya hak untuk dicintai,dikasihi dan disayangi, oleh kita
khalifahnya.


Tidak akan sedihkah rasulullah melihat kita terpecah belah hanya karena kita gagal meneladani beliau?Karena sejatinya perbedaan itu adalah sunnatullah. Cintai, kasihi dan sayangilah semua karena Allah.

Mungkin mulai hari ni ada baiknya kita mulai berkata,
"Engkau boleh membenciku, menghinaku, tapi engkau tetap ku cintai karenaNya."

  Kamis, 12 Desember 2013   1 komentar

Malam ini Gadis ingin mendongeng tentang kisah seorang putri Raja. Karena ceritanya putri Raja, maka tentu saja oleh kerajaan sang putri difasilitasi semua fasilitas sebagaimananya seorang putri raja. Kamar tidur yang elegan, pakaian yang bagus, sepatu-sepatu dari bahan terbaik, perhiasaan, pengawal. Apapun ada. Awalnya sang putri menikmati perannya, dimana semua orang jadi terpesona padanya, banyak pangeran yang kemudian jatuh hati dan berlomba-lomba merebut hati sang putri. Namun, kemudian sang putri pun mulai bertanya-tanya di dalam hati, apakah penerimaan luar biasa yang ia rasakan kini akan sama halnya seandainya ia bukanlah seorang putri raja? Untuk memenuhi keingintahuannya, sang putri pun memutuskan untuk keluar dari istana dengan menanggalkan semua atribut kerajaannya.

Hanya pakaian lusuh dan sebuah keranjang rotan berisi bunga-bunga yang ia bawa. Ia ingin menjual bunga-bunga tersebut di pasar. Agar tidak ketahuan, maka ia pun bertingkah seperti layaknya rakyat biasa. Setelah seharian ia duduk di salah satu lorong di pasar, belum ada yang membeli bunga miliknya, mereka hanya melirik sebentar lalu pergi meninggalkannya. Jangankan membeli, menegurnya pun saja tidak. Alangkah sedihnya hati sang putri.

Ia pun berjalan menuju sungai di daerah perbatasan. Di dekat sungai tampak hamparan kebun bunga yang indah. Tak jauh darisana, ada seorang kakek tua, yang pakaiannya sama lusuhnya dengan yang dikenakan oleh sang putri, tengah duduk memandang ke arah kebun bunga tersebut. Sang putri pun mendekatinya. Si kakek awalnya hanya diam saja. Sang putri pun berusaha memulai pembicaraan dengan cara menawarkan bunga miliknya.

"Kek, apa kakek mau membeli bunga saya?"
Sang kakek pun melihat ke arah sang putri dan berkata,
"berapa satu tangkainya?"
"1 keping emas saja kek"
Lalu kemudian sang kakek pun tertawa,
"Hahaha... setangkai bunga kau hargai 1 keping emas?"
"Kenapa kek? apa terlalu mahal?, saya sudah berusaha menjual bunga-bunga ini seharian di pasar, tapi tidak ada yang mau membeli bunga saya kek, padahal tadi saya hanya menaruh harga 10 sen saja satu tangkainya."
"Lalu, mengapa kau rubah harganya?"
"Karena saya yakin, kakek juga tidak akan membeli bunga saya, karena saya melihat kakek tengah asyik memandangi kebun bunga itu, bunga-bunga itu milik kakek kan? dan andai pun kakek ingin membelinya, pasti kakek hanya akan membeli satu tangkai saja, karena kasihan melihat saya, ya kan kek? Oleh karena itu saya naikan harganya."
Sang kakek kemudian tertawa lebih keras lagi.
"Kebun bunga itu bukan milik kakek nak, kakek hanya penjaganya saja, yang membantu merawat mereka, lihatlah begitu indahnya bunga-bunga itu. Mereka hanya bisa tumbuh di dekat sungai ini nak, dekat dengan sumber air, di alam bebas yang jauh dari tangan-tangan para penjamah yang ingin memetik mereka hanya untuk hiasan dan lalu di buang. Disini mereka hidup dan berkembang. Menjadi dirinya sendiri, bunga kebun yang indah, Jadilah seperti bunga itu nak, mereka hidup dengan cara sederhana, memilih jadi bunga kebun saja, daripada bunga hiasan di dalam vas cantik sang pemilik rumah, yag bisa layu seketika ia tak dirawat dengan benar, mereka mampu mengindahkan hati siapa saja yang memandangnya. Meski berduri, itu hanya sebagai pengaman dari tangan-tangan jahil yang ingin menjamahnya. 1 keping emas untuk bunga milikmu, kakek masih mau membelinya, tapi satu keping emas untuk setangkai bunga di kebun itu, kakek tak akan mau menjualnya."
"Begitu berhargakah bunga-bunga itu kek? apa yang kakek dapat dengan merawat mereka? berapa upah yang kakek terima?"
"kebahagiaan dan ketenangan nak   , itu sudah sangat lebih dari cukup, kakek tak butuh apapun lagi selain itu"
Sang Putri pun tertegun sesaat,
"Kek, bolehkah saya tinggal disini menemani kakek merawat bunga-bunga itu?, sepertinya saya sudah menemukan jawaban yang saya butuhkan"
Sang kakek hanya tersenyum,
"Boleh, tentu saja boleh, apapun yang kau simpulkan itu hanyalah milikmu sendiri, yang nanti bila kau benar akan tinggal disini, engkau harus menemukannya kembali  "

  Rabu, 11 Desember 2013   0 komentar




Si penulis gila. Manusia aneh itu ku temukan di keheningan malam. Ia duduk menyender di dinding kayu di mushola tua yang hampir rubuh di dekat rumahku. Sepertinya, ia sedang khitmad menuliskan sesuatu.  Sesekali ku dengar ia tertawa dan kemudian kembali diam. Aku mendekatinya, berusaha menyapanya. Namun ia tak menjawab. Ia hanya menoleh sesaat dan kembali larut dalam tulisannya. Entah ia menyadari atau tidak keberadaanku. Aku pun memutuskan untuk duduk disebelahnya, dan kemudian mulai membaca apa yang sedang ia tuliskan.

Mungkin sudah waktunya kita memaknai hidup dengan benar. Dengan mencari tahu siapa sebenarnya diri kita ini dan apa tujuan kita hidup .  Setiap hari kita melakukan rutinitas yang hampir sama setiap harinya. Bagun tidur, mandi, dan lalu pergi ke tempat rutinitas masing-masing, kemudian di sore harinya pulang kembali ke rumah, makan, dan lalu tidur kembali. Tapi apakah memang benar kita hidup hanya untuk melakukan rutinitas-rutinitas tersebut?
Rutinitas mencari uang, uang dikumpulkan untuk membeli  makanan, usai di makan lalu dibuang melalui kotoran. Mencari uang untuk membeli pakaian mewah, dan bermerek yang bila masanya habis akan kusam dan tidak bisa dipakai lagi. Membeli rumah, yang bila mati akan ditinggalkan, dan tidak ditempati lagi. Jadi apa yang benar-benar kita miliki dari segala rutinitas pencarian kita itu?

Tulisannya terdengar begitu mengenyampingkan dunia. Ternyata masih ada manusia sepertinya. Ku menatapnya setelah ia kemudian melanjutkan sebuah kalimat dengan diakhiri tanda seru.

Sebenarnya tak ada yang benar-benar kita miliki!

Kalimat ini cukup menyentakku beberapa detik.  

Bahkan diri kita sendiri. Sekuat tenaga pun kita berusaha, mencari dan menggenggamnya  untuk kita miliki. Namun, tak kan pernah benar-benar kita miliki. Karena hanya ada satu Sang Pemilik sejati , dan Ia lah yang seharusnya kita cari dalam setiap rutinitas semasa hidup kita ini. Agar pencarian kita tidak bermuara  hanya pada materi-materi yang bersifat fana dan sementara. Dan jelas tidak akan membuat hidup kita berarti.


Aku, Engkau pinjami  tubuh ini.
Aku bahkan tak memiliki apa-apa sejak kehidupanku Engkau awali
Semua hanyalah titipanMu.
Begitu pula dengan istri, anak, dan semua yang Engkau adakan untukku.
Ini semua hanyalah titipanMu Tuan Sang Maha Raja. Engkaulah pemiliknya.
Dengan KemurahanMu, Engkau telah ridho untuk menitipkannya padaku.
Padaku yang jauh dari pantas untuk semua titipan itu.
Aku mohon ampun padaMu, Engkau Maha Tahu bahwa aku bukanlah sebaik-baiknya penjaga, bukan sebaik-baiknya pemelihara.
Jika Kau biarkan aku tanpa petunjukMu, sungguh aku tak akan mampu.
Tolong aku, berilahku petunjukMu.
Wahai Tuan Sang Maha Raja...
Segalanya adalah Engkau, karena KeMahaBesaranMu, Engkau meliputi segalanya.
Segalanya datang dariMu dan kembali pun padaMu, karena Engkau yang Mengawali dan Mengakhirinya,
lalu dimana kedudukanku?
Aku  hanyalah makhluk yang menjadi ada atas kehendakMu, sehingga ku tak berkehendak atas diriku sendiri,
aku hanyalah karya cipta yang mengikuti kehendak penciptanya, dan inilah aku,
hambaMu Wahai Tuan Sang Maha Raja.

Aku kemudian menatapnya dengan sungguh, ia seperti tengah hanyut dalam tulisannya. Ia masih saja terus menulis. Sesekali ku tersandar ke dinding kayu itu, mengelus dada, tak semua yang mampu kubaca, karena kalimat-kalimat yang ia tuliskan ibarat sihir yang menggetarkan hatiku. Si penulis gila ini telah menyentakku dengan kegilaannya. Tapi aku akan tetap disini. Biarlah dulu begini, hingga ku paham sendiri, dan atau ia yang akan menjelaskannya nanti, setelah  ia menyelesaikan tulisannya dan menyadari aku ada disini.

    0 komentar

Sahabat, pernahkah ada sebersit harap di hatimu, untuk melabuhkan asa dan menyandarkan hatimu pada satu sosok? Pernahkah ada sebuah rasa yang meluap-luap bagaikan banjir bandang yang tertahan di balik wajahmu yang merona? Pernahkah ada sebuah rasa yang begitu dahsyat yang begitu sulit engkau tahan dan kemudian binar matamu tak sanggup menyembunyikan itu semua? Pernahkah engkau rasakan demikian, sahabat? Meski kemudian engkau tahu, bahwa rasa-rasa itu adalah sesungguhnya bukan pada sosok yang layak, dan belum dihalalkan-Nya, lalu kemudian mati-matian engkau coba lenyapkan dari segala bilik memorimu? Pernahkah?

Kemudian, pada saat yang tak terduga, saat harap-harapmu itu seperti singsingan fajar yang semakin meninggi dan kemudian menjadi mentari pagi di ufuk timur yang kian mencerah, kau dihadapkan pada sesuatu yang bagimu lebih dahsyat dari hancurnya katai putih menjadi supernova. Harapan dan asa yang kau rajut tiba-tiba saja buyar seketika. Tiba-tiba saja mentari yang baru saja menyingsing di ufuk timur, dengan segera tenggelam seketika. Kau merasa gelap. Harapanmu itu kandas seperti bergantinya mentari dengan gelapnya sang malam tanpa rembulan. Semangatmu meredup. Harapanmu lenyap. Lalu, engkau menderita sebab langit asamu tiba-tiba saja mendung dan memuntahan hujan deras.

Ah, sahabat. Kau sedang dirundung kedukaan. Tapi, engkau tak boleh lupa satu hal, bahwa CINTAMU TAK PERNAH BERTEPUK SEBELAH TANGAN! Ya, sekali lagi, cintamu tak pernah bertepuk sebelah tangan. Sungguh, tak pernah. 

Sebab, mungkin saja harap-harap itu telah membuatmu lupa bahwa ada banyak lokus cinta yang ada di sekelilingmu. Cinta tulus, yang tak pernah ada pamrih sedikitpun, tercurah untukmu, di saat engkau (mungkin) mengejar cinta yang bahkan bukan selayaknya untuk kau kejar!

Cobalah kembali kita insafi sejenak. Sungguh ada banyak cinta di sekeliling kita, tulus teruntuk buat kita, yang mungkin ambang dalam hati kita sebab satu lokus harap itu sudah tersandar bulat-bulat padanya. Cinta dari sahabat-sahabat kita, saudara saudari kita. Mereka yang merengkuh pundak-pundak kita dengan hangat. Berbagi kedukaan dan berbagi canda tawa dengan kita. Adakah pantas untuk terlupakan?

Ada lagi, curahan cinta yang lebih dahsyat dari itu. Bahkan, ia pertaruhkan nyawa demi kehidupan kita. Sungguh, cinta yang takkan pernah terbalaskan oleh diri kita. Ialah cinta ibu dan ayah kita. Lalu, apakah masih ada alasan bagi kita untuk lupa dengan segenap cinta yang begitu dahsyat ini dan masih merelakan separuh hati kita, bahkan untuk seseorang yang tak layak menurut-Nya? Cobalah sejenak kembali kita selami. Bukankah beliau berdua tak pernah rela membiarkan sedikitpun ada beban penderitaan di hati kita? Saat kita bahkan lebih euphoria menerima SMS dia dari pada beliau berdua? Saat sebagian alam fikir kita justru tersedot pada seseorang yang belum tentu terbaik buat diri kita, dan lupa akan segala cinta dahsyat dari ayah bunda kita? Bukankah beliau telah berkorban segalanya untuk kita? Memberikan yang terbaik untuk kita. Berbahagia dengan kebahagiaan kita, melebihi kebahagiaan diri beliau sendiri. Apakah kita lupa itu? Ingatkah kita, ketika beliau lebih rela kekurangan, lebih rela untuk tidak enak, hanya demi diri kita agar tidak kekurangan dan merasa lebih enak? Ingkatkah kita, ketika beliau senantiasa bersusah payah, lelah dan penat tetapi tak pernah beliau keluhkan itu? Bahkan, ketika kita bertanya, “adakah engkau lelah, Bunda?” beliau masih saja menjawab “tidak, anakku” padahal tubuh itu sudah begitu gemetaran? Aaah…, sungguh, mungkin kita lupa, ketika kita mengejar cinta yang belum tentu Alloh halalkan untuk diri kita. Lupakah kita akan hal itu?

Sahabat, bersyukurlah…bahwa engkau jauh lebih beruntung dikaruniai kasih dan cinta yang tak terbatas? Kita jauh lebih beruntung dari pada segenap anak-anak lainnya yang sama sekali tak merasakan dahsyatnya cinta luar biasa ini. Anak-anak yang tak pernah merasakan betapa bersahajanya belaian seorang ibu? Lalu, masihkah kita sanggup berkata, bahwa cinta kita bertepuk sebelah tangan?

Di atas itu semua, masih lagi ada cinta yang Maha Dahsyat! Cinta Sang Maha Pemilik Cinta. Kita, yang senantiasa melakukan dosa di hadapan-Nya, tapi, Dia masih membentangkan segenap keampunan. Masih mencurahkankan segenap Rahman dan Rahim-Nya pada diri kita yang dhaif ini. Dia yang sungguh jauh lebih dekat dengan kita. Bahkan, dia itu, tentulah tak lebih bandingannya dengan sebiji dzarrah dibandingkan luasnya semesta. Bahkan ia lebih kecil dari pada itu. Lalu, adakah kita lupa akan hal ini? Ah, sungguh…cinta kita tak pernah bertepuk sebelah tangan. Tak pernah…

Sahabat…
Sungguh, ada cinta-Nya yang Maha Indah yang lebih patut untuk kita kejar. Sungguh, dia itu bukan apa-apa. Bahkan, BELUM TENTU dia adalah sebaik-baik pilihan-Nya buat diri kita. Berhentilah melabuhkan harap pada manusia yang sama dhaifnya dengan diri kita. Berhentilah menyandarkan hati pada sosok yang belum tentu Dia ridhoi untuk membersamai kita. Sedangkan cinta-Nya dan kasih sayang-Nya, adalah sesuatu yang PASTI meliputi semua hamba-Nya, bahkan setelah kita bermaksiat sekalipun. Sungguh, ampunan-Nya lebih luas dari samudera, kendati pun dosa-dosa kita juga sebanyak air di lautan. Lalu, masihkah kita rela menukar cinta yang banyak dengan cinta yang sedikit? Tentu kita tak ingin merugi, bukan? 

Sahabat, mari, kita saling mengingatkan…Mari kita mengejar cinta-Nya. Yaah, cukuplah pada-Nya saja kita labuhkan segenap harap. Dia paling tahu apa yang terbaik bagi diri kita, jauh melebihi kita. Bahkan kita tak tahu apa-apa…

  Minggu, 08 Desember 2013   0 komentar

Hadis Rasullulah mengatakan, “Nasihatilah perempuan dengan cara yang baik! Perempuan itu diciptakan dari tulang rusuk, sementara yang paling bengkok itu bagian teratasnya. Jika engkau bersikeras meluruskannya, ia akan patah. Tetapi jika engkau membiarkannya, ia akan bengkok selamanya. Maka nasihatilah perempuan dengan cara yang baik!” (HR Bukhari, Muslim, Ibnu Abi Syaibah, dan Baihaqi)
Mengapa Rasullulah sampai khusus membahas masalah ini?
Kedudukan perempuan dimata Allah adalah sama dengan laki-laki dalam hal keimanan. Perempuan diciptakan dari tulang rusuk yang bengkok, bukan berarti perempuan itu bersifat bengkok (jelek). Ini hanya masalah fungsi saja, dimana laki-laki dan perempuan memiliki fungsi yang berbeda.
Mengapa dari tulang rusuk yang bengkok? Bukankah masih ada tulang yang lain yang lurus. Jika saja dari tulang yang lurus maka akan sempitlah dadanya, karena itu keberadaan perempuan dapat memberi kenyamanan dimana ia berada.
Coba kita tengok bentuk tulang rusuk yang bengkok itu, ia berfungsi sebagai kerangka yang menyusun kekuatan tubuh. Jadi perempuan itu juga bagian yang dapat membangun dan menegakkan kehidupan. Dengan tulang rusuk yang bengkok maka banyak organ-organ yang lunak terlindung. Sama halnya dengan perempuan,ia dapat menjaga kehidupan keluarganya, anak-anaknya yang masih lemah.
Bengkoknya bukanlah bentuk kelemahan perempuan, karenanya Rasulullah mengatakan untuk menasihati perempuan secara baik-baik. Hal ini untuk menjaga agar jiwa perempuan tidak patah,sehingga dapat menjalankan fungsi utamanya sebagai ibu, istri, maupun sebagai insan perempuan itu sendiri.
Karena tugasnya itulah perempuan diberi kekuatan oleh Allah.

Allah telah memberikan kekuatan pada perempuan, karena ditangannya akan terlahir penerus keturunan.
Anak yang baik terlahir dari kehebatan seorang ibu yang mengasuh dan membesarkannya.
Di balik kesuksesan suami, ada istri yang hebat yang mendampinginya.
Sejatinya wanita harus di perlakukan dengan baik, agar jiwanya terbangun dengan kasih sayang dan kesabaran. Kasih dan sayang sepanjang waktu dalam mendampingi anak-anak dan keluarganya tanpa perasaan tersakiti. Sehingga di harapkan perempuan dapat menjalankan fungsinya dengan baik di dalam keluarga maupun masyarakat..

Surah An-Nisa’ dibuka dengan ayat,
" Wahai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu (Adam), dan (Allah) menciptakan pasangannya (Hawa) dari (diri)nya; dan dari keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Bertakwalah kepada Allah yang dengan nama-Nya kamu saling meminta, dan (peliharalah) hubungan kekeluargaan. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasimu.“ (An-Nisa’:1)

Dalam ayat ini dinyatakan bahwa dari jiwa yang satu, Allah menciptakan pasangannya. Qatadah dan Mujahid rahimahumallah mengatakan bahwa yang dimaksud dengan jiwa yang satu adalah nabi Adam ‚alaihissalam, sedangkan pasangannya adalah Hawa. Qatadah mengatakan Hawa diciptakan dari tulang rusuk Adam. (Tafsir Ath-Thabari, 3/565, 566).

Dalam hadist shahih disebutkan:
" Sesungguhnya wanita diciptakan dari tulang rusuk. Dan sungguh bagian yang paling bengkok dari tulang rusuk adalah yang paling atasnya. Bila engkau ingin meluruskannya, engkau akan mematahkannya. Dan jika engkau ingin bersenang-senang dengannya, engkau bisa bersenang-senang namun padanya ada kebengkokan.“(HR. Al-Bukhori no 3331 dan Muslim no. 3632)

Sedangkan secara medis, dari struktur anatomi tulang rusuk, jumlah iganya antara laki-laki dan wanita sama; 7 iga sejati, 3 iga semu, 2 iga melayang, sehingga jumlah totalnya 12. Tulang rusuk berbentuk panjang agak pipih dan kedua ujung tulangnya merupakan tulang rawan, mungkin karena sifatnya, maka mudah patah bila dibengkokkan. Penjelasan secara medis ini menunjukkan bahwa antara laki-laki dan wanita mempunyai struktur dan jumlah tulang rusuk yang sama, dan karena pada bagian ujungnya berupa tulang rawan maka mudah sekali patah apabila dibengkokkan (sesuai dengan hadist diatas).

Dengan apa manusia setelah Nabi Adam dan Hawa diciptakan?
Berdasarkan firman Allah dalam Surat Al-Mu’minun,
" Kemudian, air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik.“(Al-Mu’minun:14)

Dalam Surat Yaasiin,
" Dan apakah manusia tidak memperhatikan bahwa Kami menciptakannya dari setitik air (mani), maka tiba-tiba ia menjadi penantang yang nyata! ”(Yaasiin:77)

Dalam surat Al-Insaan,
" Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur yang Kami hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan), karena itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat." (Al-Insaan:2)
Sehingga dapat disimpulkan bahwa manusia(laki-laki dan wanita) yang ada setelah Nabi Adam ‘alaihissalam dan Hawa diciptakan Allah dari setetes mani yang bercampur (antara laki-laki dan wanita) sesuai dengan firman Allah diatas. Sedangkan yang diciptakan dari tulang rusuk adalah Hawa dari tulang rusuknya Nabi Adam ‘alaihissalam, sesuai dengan firman Allah dalam surat An-Nisa’ dan hadist shahih, serta penjelasan secara medis mengenai struktur dan komposisi tulang rusuk manusia.

Dari hadits Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa nabi shalallahu ‘alayhi wasallam bersabda,“Berbuat baiklah kepada wanita, karena sesungguhnya mereka diciptakan dari tulang rusuk, dan sesungguhnya tulang rusuk yang paling bengkok adalah yang paling atas.Maka sikapilah para wanita dengan baik.” (HR al-Bukhari Kitab an-Nikah no 5186)
Ini adalah perintah untuk para suami, para ayah, saudara saudara laki laki dan lainnya untuk menghendaki kebaikan untuk kaum wanita, berbuat baik terhadap mereka , tidak mendzalimi mereka dan senantiasa memberikan ha-hak mereka serta mengarahkan mereka kepada kebaikan. Ini yang diwajibkan atas semua orang berdasarkan sabda Nabi shalallahu ‘alayhi wasallam, “Berbuat baiklah kepada wanita.”
Hal ini jangan sampai terhalangi oleh perilaku mereka yang adakalanya bersikap buruk terhadap suaminya dan kerabatnya, baik berupa perkataan maupun perbuatan karena para wanita itu diciptakan dari tulang rusuk, sebagaimana dikatakan oleh Nabi shalallahu ‘alayhi wasallam bahwa tulang rusuk yang paling bengkok adalah yang paling atas.

Sebagaimana diketahui, bahwa yang paling atas itu adalah yang setelah pangkal rusuk, itulah tulang rusuk yang paling bengkok, itu jelas. Maknanya, pasti dalam kenyataannya ada kebengkokkan dan kekurangan. Karena itulah disebutkan dalam hadits lain dalam ash-Shahihain.“Aku tidak melihat orang orang yang kurang akal dan kurang agama yang lebih bias menghilangkan akal laki laki yang teguh daripada salah seorang diantara kalian (para wanita).” (HR. Al Bukhari no 304 dan Muslim no. 80)

Hadits Nabi shalallahu ‘alayhi wasallam yang disebutkan dalam ash shahihain dari hadits Abu Said al-Khudri radhiyallahu ‘anhu. Makna “kurang akal” dalam sabda Nabi shalallahu ‘alayhi wasallam adalah bahwa persaksian dua wanita sebanding dengan persaksian seorang laki laki. Sedangkan makna “kurang agama” dalam sabda beliau adalah bahwa wanita itu kadang selama beberapa hari dan beberapa malam tidak shalat, yaitu ketika sedang haidh dan nifas. Kekurangan ini merupakan ketetapan Allah pada kaum wanita sehingga wanita tidak berdosa dalam hal ini.

Maka hendaknya wanita mengakui hal ini sesuai dengan petunjuk nabi shalallahu ‘alayhi wasallam walaupun ia berilmu dan bertaqwa, karena nabi shalallahu ‘alayhi wasallam tidak berbicara berdasarkan hawa nafsu, tapi berdasar wahyu yang Allah berikan kepadanya, lalu beliau sampaikan kepada ummatnya, sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala,

“Demi bintang ketika terbenam, kawanmu (Muhammad) tidak sesat dan tidak keliru, dan tiadalah yang diucapkannya itu menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya).” (Qs. An-Najm:4)

Sumber:Majmu Fatawa wa Maqadat Mutanawwi’ah juz 5 hall 300-301, Syaikh Ibn Baaz Fatwa fatwa Terkini Jilid 1 Bab Perlakuan Terhadap Istri penerbit Darul Haq


wallahu'alam bishawab....

Blogger templates

25. Diberdayakan oleh Blogger.